Lahan IKN |
Gubernur Kaltim H Isran Noor :
Paparan tentang ibu kota negara (IKN) kepada Narasi.TV yang dipandu oleh Najwa Shihab.
sumber data
Ibu Kota Negara IKN
Lahan IKN |
Gubernur Kaltim H Isran Noor :
Paparan tentang ibu kota negara (IKN) kepada Narasi.TV yang dipandu oleh Najwa Shihab.
IKN Lamban |
Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Hadi Mulyadi :
Perpindahan IKN Lamban.
Komunikasi yang belum maksimal dari pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.
Kapan mereka mau membangun, berapa biayanya, sering kali tidak jelas.
Anggaran tidak jelas karena memang ini proyek besar.
Presiden Jokowi meminta Istana Kepresidenan sudah terbangun di IKN baru di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) pada Juli 2024. Rencananya peringatan HUT Kemerdekaan RI dilakukan di Istana Kepresidenan yang baru pada 17 Agustus 2024.
sumber data
Kepala Otorita IKN |
Presiden Joko Widodo :
menyampaikan beberapa daftar nama yang menjadi calon kepala otorita Ibukota Negara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim). Posisi Kepala Otorita IKN ditunjuk oleh Presiden dan tanpa melalui proses Pilkada.
Basuki Tjahaja Purnama atau disapa Ahok
Bambang Brodjonegoro
Pengusaha Tumiyana
Bupati Banyuwangi Azwar Anas
Gubernur Kaltim Isran Noor :
tidak mempermasalahkan hal tersebut. Menurutnya seorang kepala otorita IKN tidak harus warga asli Kaltim.
Dahulu, Kepala Otorita Batam pernah dipegang oleh clan Habibie. Sampai sekarang masih kita lihat, di Batam, legacy berupa Industri High-Technology.
Kita menunggu geliat konsep Kaltim-Berdaulat.
Mungkin, di bidang pariwisata, karena Kaltim akan kedatangan tamu di IKN sebanyak satu juta orang.
Atau, mungkin juga, SDM Kaltim akan sbg legacy karena selama masa-konstruksi IKN akan dihadiri oleh perusahaan konstruksi kelas dunia dari benua asia dan eropa.
sumber bacaan:
Tribunnews
CnnIndonesia
Antaranews
Kegiatan SDM Kaltim |
Jumlah berita di Kantor Gubernur Kaltim (output dari mewakili seluruh kegiatan pemda Kaltim) yg dihasilkan di website https://kaltimprov.go.id sebanyak 5000 berita (sejak 1 Jan 2019 hingga 23 Okt 2021)
Jumlah berita di Kantor BKD Kaltim (output dari mewakili seluruh kegiatan SDM ASN pemda Kaltim) yg dihasilkan di website https://bkd.kaltimprov.go.id sebanyak 360 berita (sejak 1 Jan 2019 hingga 23 Okt 2021)
Jumlah berita di Kantor BPSDM Kaltim (output dari mewakili seluruh kegiatan Diklat ASN pemda Kaltim) yg dihasilkan di website https://bpsdm.kaltimprov.go.id sebanyak 154 berita (sejak 1 Jan 2019 hingga 23 Okt 2021)
Kesimpulan:
Dari total (100%) kegiatan Pemda Kaltim sehari-hari:
1. Hanya 7% berorientasi pada bidang SDM (Sumber Daya Manusia) ASN Kaltim
2. Hanya 3% berorientasi pada bidang Pendidikan & Latihan ASN Kaltim
Sementara, data Google Search, masyarakat (netizen, online) interest (keingin-tahuan/populer) :
Kantor BKD (24%), Kantor Gubernur (18%) dan Kantor BPSDM (4%)
Kesimpulan: Masyarakat, dunia maya, dalam keseharian lebih-suka mencari Kantor BKD dari pada Kantor Gubernur. Masyarakat lebih interst mengetahui kegiatan di Kantor Gubernur dari pada Kantor BPSDM.
Sumber
Google Search Term
Website Pemda Kaltim
SDM Kaltim |
Diskusi Daring Unmul (9 Maret 2021):
Perpindahan banyak orang ke wilayah Kalimantan Timur kelak diharapkan tidak membuat masyarakat lokal tertinggal dari sisi kemampuan, kesempatan, dan pendidikan.
Karo Humas Provinsi Kaltim (8 Juni 2021) :
Kita sudah mempersiapkan diri menyongsong kedatangan IKN, apa yang dijalankan (Gubernur Kaltim) Isran Noor itu jauh sebelum adanya IKN akan berada di Kaltim, sekitar 3 tahun yang lalu beliau udah ada visi meningkatkan SDM. Mudah-mudahan bisa memberikan kontribusi besar dalam penyediaan SDM di kawasan IKN
Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Kaltim (31 Agustus 2021) :
Prinsipnya kita berkomitmen dan optimis bahwa IKN dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat. Karena itu, saat ini kita siapkan pembangunan SDM. Pemprov Kaltim menegaskan kelanjutan pembangunan ibu kota negara (IKN) di Benua Etam adalah program pemerintah pusat. Meski demikian, sebagai pemilik wilayah, maka Pemprov Kaltim maupun masyarakat memiliki hak untuk mendapat kesempatan dan peluang dari pengembangan pembangunan itu. Karena itu, wajib daerah menyiapkan SDM berkualitas dan profesional.
Sumber
Kompas
Jawapos
Pemprov Kaltim
Focus Group Discussion |
Kaltim salah satu wilayah yang cukup unik. Tidak hanya di sektor kehutanan dan perkebunan tetapi juga ada variabel penting yang ingin diteliti oleh timnya, yaitu agenda besar rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) di Kaltim. Salah satu variabel penting yaitu tentang pemindahan IKN di Kaltim, kita ingin memotret atau mengidentifikasi kebutuhan ASN kedepannya, sehingga kami sangat yakin dan berharap diskusi yang kita lakukan ini akan memberikan banyak informasi yang diperlukan tim kajian, penelitian yang dilakukan dalam satu tahun ini
Sumber
Siapa Penghuni Pertama? |
TNI & Polri akan menjadi pihak yang pertama-tama pindah ke ibu kota negara (IKN) baru di Kalimantan Timur. Hal ini bertujuan, antara lain, untuk memastikan keamanan di IKN.
Deputi Bidang Pengembangan Nasional atau Bappenas Regional Bappenas, Rudy Soeprihadi Prawiradinata:
Bila semuanya berjalan lancar, maka upacara kenagaraan bisa dilangsungkan di IKN pada 2024 mendatang. pembangunan kantor pemerintahan dan Istana Kepresidenan akan dimulai pada tahun depan.
Mata Dunia |
1. Harapan Hidup Orang Indonesia tahun 2021 = 71.96 tahun (naik 0.25% dari pada 2020),
2. Harapan Hidup Orang Indonesia tahun 2020 = 71.77 tahun (naik 0.25% dari pada 2019),
3. Harapan Hidup Orang Indonesia tahun 2019 = 71.59 tahun (naik 0.25% dari pada 2018)
4. Harapan Hidup Orang Indonesia tahun 2018 = 71.41 tahun (naik 0.39% dari pada 2017)
5. Catatan : Komponen "Harapan Hidup" & "Indeks Kesehatan" tercakup pada IPM (Indeks Pembangunan Manusia)
Apakah kita spt "abai" akan peristiwa wafat (yg dibarengi mem-posting berita duka tsb di WAG) sebelum era pandemi Covid-19 ?
Diantara 3-negara lain, Malaysia Turki dan Rusia, raport Covid-19 kita terlihat oke-oke aja.
Sebaiknya kehidupan keseharian kita pun lebih baik dari pada ketiga wilayah tsb.
Berpikir Positip |
Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor : pemindahan IKN akan tetap dilanjutkan oleh Presiden Joko Widodo.
Orang nomor satu di pemerintahan Kaltim itu mengajak masyarakat optimis dan berpikir positif.
Pemerintah provinsi adalah sub obdinat dari pemerintah pusat.
Jadi kita sami’na wa atho’na, mendengar, taat dan ikuti.
Sumber bacaan
https://kaltimprov.go.id/berita/optimis-pandemi-tak-ganggu-rencana-ikn
Jalan Tol Balikpapan-Samarinda |
design ibu kota |
Presiden RI |
Lokasi Istana Negara |
Ibu Kota Baru Kaltim |
Banjir Jakarta |
IMF Berdaulat |
Vaksin Pekerja Kaltim |
Gambar Design Istana |
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti (18 Maret 2021): Desain dalam (proses) penyiapan. Basic design sudah ada, basic design terpilih dari desain beberapa arsitek terpilih
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa:
Tanggal 17 Agustus 2024 itu Presiden dimungkinkan melaksanakan 17 Agustus itu di ibu kota negara baru
Groundbreaking kantor presiden (Istana Negara) ini dikabarkan bakal dimulai pada April 2021 di lokasi IKN Kalimantan Timur. Design Istana Presiden yang baru bakal mengadopsi desain 'Nagara Rimba Nusa' (pemenang satu sayembara, hasil karya Tim Urban+ yang dimotori arsitek bernama Sibarani Nofian).
Sumber:
https://kumparan.com/kumparanbisnis/mengintip-desain-istana-presiden-di-ibu-kota-baru-dari-hasil-sayembara-1vQB5ZrXqtS?utm_source=msnid&utm_medium=Aggregator
Buku : Aminah Sjoekoer (1928) |
Catatan khusus:
Sebagian besar orang di kota Samarinda hanya mengenal namanya karena diabadikan sebagai salah satu nama jalan di kota ini. Mereka mengira beliau adalah satu dari pahlawan nasional wanita karena jalan yang memakai nama beliau berdekatan dengan jalan yang memakai nama pahlawan nasional wanita seperti Kartini dan Dewi Sartika.
Segelintir mengenalnya sebagai wanita keturunan Indo Nederland yang menarik karena perannya dalam pendirian sekolah pertama di Samarinda dan dedikasinya sebagai seorang guru di kota ini.
Nama aslinya yang keluarga kami ketahui adalah Atje Voorstad. Anak beliau, Hj. Hariati binti M. Yacob, meyakini bahwa ‘Voorstad' adalah tak lain dari nama belakang atau nama keluarga dari Atje.
Tak ada yang kami ketahui tentang Atje Voorstad sebelum beliau tinggal di Samarinda. Kami tidak tahu apakah beliau murni berdarah Belanda atau adalah keturunan Belanda. Kemungkinan beliau adalah seorang peranakan Belanda, terlahir di Palembang, 20 Januari 1901.
Mungkin, cinta yang membawa Atje sampai ke Samarinda.
Entah tahun berapa, Atje dibawa oleh kekasihnya bernama Raden Rawan dari Jakarta (ada pula yang menyebut dari Semarang) ke Samarinda. Raden Rawan berdarah Banjar dari pihak ibunya. Karena perkawinan, Atje yang disebut-sebut beragama Katolik kemudian memeluk agama Islam dan oleh Raden Rawan diberi nama Aminah. Dengan Raden Rawan Aminah melahirkan seorang anak perempuan.
Namun sayang, rumah tangga mereka tidak berlangsung lama. Aminah diceraikan oleh Raden Rawan, dan dipisahkan oleh putrinya. Kemungkinan ada kekhawatiran dari Raden Rawan dan keluarga bahwa latar belakang kekristenan Aminah akan mempengaruhi putrinya, sehingga nama asli putri mereka pun dirubah oleh mantan suami beliau, dari Mariati menjadi Fatimah.
Lalu Aminah bertemu dengan Muhammad Yacob bin Haji Muhammad Saleh.
Yacob adalah pegawai di kantor milik Belanda. Ia berpendidikan dan aktif di masyarakat yang membuatnya terpandang. Mungkin dengan gairah yang sama akan pentingnya pendidikan di Samarinda kemudian Aminah bersama dengan Yacob merintis Meisje School yang kemudian menjadi Sekolah Kepandaian Puteri (SKP), berlokasi di Yacob Steg (Jalan Yacob, sekarang Jl. Mutiara). Mereka menikah, dan Aminah dikenal dengan sebutan Mevrou Yacob (Nyonya Yacob). Tidak jelas apakah mereka menikah sebelum atau sesudah berdirinya Meisje School. Aminah dan Yacob dikaruniai seorang putra bernama Hermas (meninggal) dan seorang putri yang diberi nama Hariati yang lahir pada tahun 1929 di Samarinda.
Namun sayang, lagi-lagi perkawinan Aminah tidak berlangsung lama.
Aminah diceraikan oleh Yacob dan dipisahkan dengan putri keduanya ini. Kekhawatiran yang sama menjadi penyebab dipisahkannya Aminah dengan putrinya, latar belakang kekristenan Aminah dikhawatirkan mempengaruhi tumbuh kembang sang putri. Hariati sempat diasuh oleh saudari Yacob, Salmah. Namun karena mereka khawatir Hariati direbut kembali oleh Aminah karena beliau saban hari mencoba menemui putrinya yang saat itu masih berusia 2 tahun, Hariati kemudian dilarikan ke Balikpapan melalui jalan Samarinda - Sanga-Sanga – Balikpapan. Kemudian Hariati diasuh oleh saudara Yacob yang paling tua, H. Mansyur yang bekerja di Pertamina Balikpapan.
Aminah sempat sangat depresi karena selalu terpisah dengan putri-putrinya dan tak dapat melihat mereka.
"Ibu ikam tu dulu hampir gila, saban hari menangis" ujar seseorang yang menceritakan kisah ini kepada Hariati.
Ketika mengetahui putrinya diasuh oleh keluarga Yacob di Balikpapan, Aminah terus berusaha mencari sang putri. Seringnya Aminah pulang pergi ke Balikpapan membawanya bertemu dengan Sjoekoer. Mereka kemudian menikah dan dikaruniai 10 orang anak yang hanya 4 orang diantaranya yang hidup: Saniah, Sabariah, Lasiah, dan Armansyah.
Sepanjang hidup Ibu Aminah di Samarinda, beliau aktif mengajar baik di sekolah formal seperti SD Permandian (sekarang SD Negeri berlokasi dekat kantor pusat PDAM), Sekolah Kepandaian Puteri (SKP), dan sebagai seorang guru privat. Selain mendatangi murid-murid dari rumah ke rumah, beliau juga menerima murid-murid untuk belajar di rumahnya di seputaran Jl. Diponegoro Samarinda.
Di antara murid beliau adalah Ibu. Hj. Lasiah Sabirin, aktivis organisasi Aisyiah dan perintis Badan Kerjasama Organisasi Wanita kota Samarinda dan Ibu Hj. Jumantan Hasyim, seorang tokoh aktivis wanita di kota Samarinda yang pada jamannya dikenal sebagai orator ulung dan isteri dari mantan Walikota Samarinda Bp. Anang Hasyim. Ibu Hj. Lasiah belajar bahasa Belanda dengan Ibu Aminah, sedangkan Ibu Hj. Jumantan adalah murid Ibu Aminah di Meisje School (Sekolah Kepandaian Puteri).
Ibu Aminah berperawakan tinggi semampai dengan postur tubuh yang tegap. Berhidung mancung, berkulit putih, dan rambut yang gelombang. Kesehariannya beliau sering ber-‘tapih kurung’, berkebaya dengan pilihan warna lembut dan seringnya warna putih menjadi kesukaan beliau. Rambut beliau yang panjang dikuncir dan kunciran ini kemudian digelung. Beliau memakai tas wanita berwarna hitam yang seringnya beliau kepit di lengan.
Beliau selalu tampak sehat. Meskipun di Samarinda sudah ada becak sebagai transportasi umum, beliau tetap memilih berjalan kaki dari satu rumah ke rumah lain untuk mengajar privat bagi anak-anak murid beliau.
Dalam ingatan Hj. Lasiah Sabirin yang pernah diajar oleh Ibu Aminah, beliau sebagai seorang guru adalah guru dengan pribadi yang sangat lembut keibuan.
Dalam ingatan Mama, beliau adalah pribadi yang ramah dalam bergaul karena senang menyapa.
Dalam ingatan anak-anak Hariati - mereka menyebut Aminah ‘Nenek Belanda’ - beliau disiplin dan tegas. "Kami rancak takutan mun Nenek Belanda datang, takut dihukum".
Bertahun-tahun kemudian, Ibu Aminah akhirnya berhasil bertemu kembali dengan putri-putrinya, yaitu Fatimah dan Hariati. Ibu Aminah sering datang ke rumah Hariati untuk mengunjunginya dan melihat cucu-cucunya, anak-anak dari Hariati.
Ketika putri Ibu Aminah dengan Sjoekoer, Saniah yang menikah dengan seorang lelaki berdarah Berau pindah ke Jakarta, Aminah pun berkeinginan ikut dengan mereka. Alasan Aminah untuk kembali ke Jakarta adalah untuk menemukan saudara-saudari kandungnya yang waktu Aminah ke Samarinda konon mereka masih tinggal di sana.
Sebelum Aminah meninggalkan Samarinda, beliau berpamitan dengan seluruh kenalan beliau di Samarinda.
Aminah kemudian tinggal di Jakarta bersama putrinya Saniah dan anak-anaknya yang lain. Namun sayang, tidak sempat beliau menemukan kembali sanak saudaranya dan hanya sekitar tiga bulan di Jakarta beliau meninggal, disebut-sebut karena kanker/tumor payudara.
Beliau wafat pada tanggal 3 Maret 1968 pada usia 67 tahun. Dua tahun setelah beliau dikebumikan di Jakarta, beliau kemudian dipindahkan untuk dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Samarinda pada masa Walikota Kadrie Oening, yang rupanya beliau pernah menjadi murid Ibu Aminah. Beliau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional di Samarinda dengan upacara layaknya seorang pahlawan.
***
Bagaimana pun kisah hidup Ibu Aminah yang sarat dengan drama, ingatan kami kepadanya adalah ingatan akan dedikasi beliau mengajar untuk perkembangan pendidikan awal di Samarinda.
Catatan ini dikumpulkan dan ditulis oleh Ellie Hasan pada tahun 2013 dengan penuturan bersumber dari:
Animasi © Galeri Samarinda Bahari menggunakan tool Deep Nostalgia dari aplikasi MyHeritage dan video editor inShot.
Foto asli milik dan masih bersama keluarga Alm. Hajjah Hariati binti M. Yacob. Pemindaian foto dilakukan pada 2013 dengan sepengetahuan pihak keluarga.
Kegiatan ini guna memperkaya catatan terkait sejarah di Kota Samarinda. Non-profit.
Lebih jauh tentang Galeri Samarinda Bahari sila mengunjungi akun Instagram Galeri Samarinda Bahari.
==***==
Aminah Sjoekoer (lahir di Palembang, 20 Februari 1901 – meninggal di Jakarta, 3 Maret 1968 pada umur 67 tahun) adalah tokoh wanita keturunan indo-Belanda, yang memperjuangkan pentingnya setaraan pendidikan untuk kaum wanita di zaman penjajahan kolonial Belanda, yang bernama asli Atje Voorstad, pendiri Neisjes School, sekolah untuk kaum wanita di Samarinda Kalimantan Timur sekitar tahun 1928. Tak dibesarkan di Samarinda, Atje datang ke Samarinda bersama Raden Rawan, suami pertamanya. Raden Rawan merupakan seorang laki-laki yang mempunyai darah Banjar dari pihak ibunya dan besar di Jakarta. Dari pernikahannya bersama dengan Raden Rawan ini, Atje dikaruniai seorang anak perempuan. Pada saat pindah ke Samarinda, Atje menjadi seorang mualaf dan mengganti namanya menjadi Aminah. Namun, pernikahannya bersama dengan Raden Rawan tak berlangsung langgeng dan memutuskan untuk berpisah.
Atje kemudian menikah dengan seorang pria bernama M. Yacob. Yacob merupakan seorang pegawai kantor. Bersama dengan suaminya ini, Aminah mendirikan Meisje School yang kemudian menjadi Sekolah Kepandaian Putri (SKP) yang berada di Yacob Steg (sekarang bernama Jalan Mutiara). Sekolah yang dirintisnya ini menjadi counter kepada intervensi Kolonial Belanda (1928) yang mengambil alih Hollandsch Inlandsche School (Sekolah Ningrat Pribumi). Dari pernikahannya ini, Aminah melahirkan dua orang anak. Namun, lagi-lagi Aminah berpisah dengan suaminya.
Mengarungi bahtera keluarga untuk ketiga kalinya, Aminah dinikahi oleh seorang pria bernama Sjoekoer dan mendapatkan penambahan nama suaminya di belakang namanya. Bersama dengan Sjoekoer ini, Aminah semakin giat mengajar. Aminah Sjoekoer meninggal di Jakarta pada tanggal 3 Maret 1968 dan dikebumikan di sana. Namun, pada saat Kadrie Oening menjabat sebagai Wali kota Samarinda, jasad Aminah Sjoekoer dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan yang berada di Jalan Pahlawan Samarinda.
Sumber:
Sumber NYT Vaksinisasi Sputnik V |
"...kedua belah pihak telah menjalankan kesepakatan yang telah dicapai oleh kedua kepala negara".
Sensus Penduduk 2020 |
Teknik “Social-Distancing” (kebijakan Masker, Cuci Tangan, Jarak) didukung oleh teori Mobilisasi-Manusia sbg kendaraan penyebaran (antar manusia) Covid-19. Angka Perbedaan (SP2020 dgn Adminduk) sebesar 1,15 Juta Jiwa adalah jumlah Orang-Indonesia yg punya sifat “Aktif Berpindah” atau Mobilitas tinggi.
Selain disebabkan oleh perintah Undang-Undang, kenapa BPS (bersusah-payah plus menghamburkan Anggaran yg tidak kecil) ngotot melaksanakan Sensus Penduduk tahun 2020?
Inilah sebuah cara ilmiah (Statistika) untuk mengatakan bahwa “Data Adminduk” (yg berbentuk data digital) sudah significant (dapat dipertanggung-jawabkan secara ilmiah) dgn “membandingkan” dgn data empiris (data lapangan atau sensus). Catatan: Dalam penyelenggaraan Sensus Penduduk 2020 juga menyelenggarakan (sampling) secara electronic data digital penduduk di Adminduk.
Bagaimana Hasil Sensus Penduduk 2020 menjelaskan data Covid-19 Indonesia?
Setelah satu tahun mengalami pandemi Covid-19, per tanggal 15 Mar 2021 (DetikCom) total kasus positip sebanyak 1.425.004 (124%), sementara orang yg bersifat “Mobilitas Tinggi” sebanyak 1.15 Juta (100%).
Saya ingin mengatakan ini : dari 100% penyebaran Covid-19, hanya 24% disebabkan oleh orang-orang bersifat “Mobilitas Tinggi”. Dugaan saya (perlu diuji dgn data lapangan dari kantor Kesehatan) 64% penyebaran Covid-19 dari orang2 tanpa “Mobilitas Tinggi”. Bila hal ini terbukti, bukankah Kebijakan yg “membatasi” pergerakan “Orang Aktif” hanya bisa meng-cover “24% area yg seharusnya di monitor” ?!?
Contoh di atas memperlihatkan karena ada-nya “perbedaan-data” kita bisa melakukan aneka analisa. “Variasi Data” karena unsur-waktu ataupun berbeda sumber-data akan bisa mem-perkaya prinsip Perencaan Pembangunan. Penerapan “One-Data” akan menambah Risk.
sumber:
Program Vaksinisasi |
Menurut Tempo : pendaftaran vaksinasi Covid-19 bagi lansia dapat diakses dari tautan bandung.kemkes.go.id , dki.kemkes.go.id, serang.kemkes.go.id , denpasar.kemkes.go.id. Lalu yogyakarta.kemkes.go.id, semarang.kemkes.go.id dan surabaya.kemkes.go.id.
sama dgn yg di kampung etam samarinda.kemkes.go.id.
Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Karo Kesra) Pemprov Kaltim M. Andi Ishak : Kaltim punya jatah 7.680 dosis (mau disebar di 10 Kota/Kabupaten, Jakarta bilang prioritas ibu-kota provinsi) dari 7-juta dosis Nasional. Kaltim cuman dapat jatah 0.1 % (baca: tidak sampai satu prosen). Ternyata, Kaltim yg pernah duduk sbg nomer-2 Nasional penambahan kasus Positip Covid-19 sehingga seharusnya mendapat perhatian-lebih (sejajar dgn Jawa) dalam pelaksanaan program vaksinisasi nasional.
Forcasting itu tidak sulit dilakukan untuk kasus Covid-19 tapi pelaksanaan program Covid-19 yg sesuai angka-forcasting itu yg lebih sulit. Penjatahan/distribusi Vaksin berdasarkan (aktual) jumlah penduduk tidak selalu salah. Karena Vaksin adalah tujuannya untuk masa-depan (berbeda dgn "obat" yg men-treatment orang-sakit saat ini) maka memakai variabel forecasting (model curva covid-19 kedepan) lebih tepat dari pada menggunakan Variabel Jumlah Penduduk saat ini (bersifat current data).
Sumber:
https://nasional.tempo.co/read/1434691/ini-situs-dan-cara-daftar-vaksinasi-covid-19-bagi-lansia
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5396022/daftar-vaksinasi-lansia-baru-untuk-ibukota-provinsi-bekasi-tangsel-bagaimana
https://kaltim.tribunnews.com/2021/02/22/giliran-para-lansia-dapat-jatah-vaksin-sinovac-pemerintah-siapkan-7680-dosis-untuk-kaltim
Bismillah
Opini : Pendaftaran Vaksin Lansia
Pada Kluster terkecil, Rumah-Tangga, terjadinya penyebaran Covid-19 (lebih condong) dipengaruhi frekwensi variabel kegiatan/mobilisasi penghuni rumah tsb dari-pada faktor jumlah anggota penghuni. Melihat perbedaan ukuran "frekwensi" dan "jumlah" seperti membedakan "Populasi" dan "Sampel". Ini yg diajarkan oleh Guru SD (Bu Fatimah) ulun dulu : sidin membaca buku absensi (populasi) di depan dan menanti jawaban "hadir" dari murid2. Sidin "memeriksa" buku absensi terhadap murid yg hadir(sampel), bukan sebaliknya. Masyarakat umum di saat pandemi ini sangat sensitip memahami istilah "Peluang" (Probability) dan "Resiko" (Risk) dalam hal penyebaran Covid-19.
Jikalau kita sudah setuju untuk melakukan suntik vaksin kepada seluruh (populasi) lansia, kenapa harus menghabiskan waktu & tenaga untuk membuat "Pendaftaran" (sampel)? Mungkin kalo Bu Fatimah jadi petugas Program Vaksinisasi maka sidin akan ke kantor dukcapil (e-KTP) dan BPJS (riwayat kesehatan). Karena sidin mengerti akan melakukan absensi setiap hari, baik untuk suntikan-pertama dan kedua (serta punya data yg akurat siapa yg belum melakukan vaksin), main-content dari sebuah "Progress Report". Selama durasi 28-hari (antara suntikan pertama dan kedua) monitoring perkembangan kesehatan bisa di-input di database BPJS. Kerepotan pembuatan & sosialisasi "aplikasi-pendaftaran" seperti melupakan hal penting lainnya. Hal yg tidak pernah terdengar adalah usaha2 membuat "Daftar-Vaksin", membuat pe-nomer-an secara digital untuk setiap dosis-vaksin. Sehingga setiap 1-dosis Vaksin sudah ada barcode yg merujuk pada NIK e-KTP. Me-register 45-Juta dosis Vaksin (disatu tempat) akan lebih mudah dari pada me-register 21,5 juta orang Lansia (yg menyebar di seluruh Indonesia).
Pada umumnya harga barang di toko-online lebih-murah dari pada belanja di toko-konvensional. Bisnis Toko-Online sudah lebih dahulu menyerap kaidah2 Industri 4.0. Toko-Online sudah sadar betul bagaimana melaksanakan "hitungan" di dunia-maya. Mereka sudah melaksanakan teknik "Entry by Name" tidak lagi berpegangan pada "Entry by Order". Dahulu setiap kali ke Kantor Kepala Kampung ulun melihat di papan-tulis jumlah penduduk (statis dan phisik). Teknologi Mobile Digital membuat data penduduk (e-KTP) di Dukcapil berubah setiap detik secara otomatis (tidak menunggu perintah Kepala Kampung). Mengikuti "tumbuhnya Data" sesuai kecepatan (velocity) maupun variasi (variation). Aplikasi (dadakan) Pendaftaran selalu bersifat spt "Papan-Tulis Kelurahan" berbau phisik, statis serta kuno. Aplikasi jenis ini akan berumur pendek karena tidak dapat men-capture "tumbuh-nya data" ,misalnya, untuk bulan depan. Dia akan punya kesulitan menghadapi masyarakat millenial yg ingin cepat(velocity) dan banyak permintaan (variasi).
Di masa Covid-19 "Peluang" Usaha di berbagai sektor secara umum (given) tidak bagus. Bilamana ada Seorang Pengusaha ternyata berhasil mengembangkan usahanya, apakah Sidin tidak terkena "Resiko Covid-19" ini? Tidak, Usaha Sidin juga berdampak. Bedanya adalah Sidin menghitung (dgn lebih teliti) setiap "Risk". Kenapa "Risk" harus dihitung? Rupanya Sidin berusaha keras untuk me-manage Risk tsb
Lokasi IKN Baru |
Menteri Bappenas Suharso Manoarfa: Rencana pemindahan ibu kota negara Indonesia di Provinsi Kalimantan Timur, saat ini sudah memasuki tahap finalisasi.
Master plan dan Rencana detail ruang ibu kota baru telah dirampungkan Kementerian Bappenas. Seluruh persyaratan untuk pemindahan ibu kota negara Indonesia tersebut tinggal menunggu keputusan politik kepala negara dan penetapan atau pengesahan regulasi dari DPR.
ibu kota negara |
Menteri PAN-RB Tjahjo Kumolo: sejak awal tahun 2020, pihaknya sudah melakukan pemetaan berapa jumlah PNS Pemerintah Pusat di Jakarta untuk dipindahkan ke IKN di Kalimantan Timur. Karena adanya pandemi Covid-19, Kementerian PAN-RB akan menata ulang jumlah berapa PNS yang akan dipindahkan ke IKN baru.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan seluruh aparatur sipil negara (ASN) pemerintah pusat akan bermigrasi ke ibu kota baru, saat megaproyek tersebut rampung pada 2024 mendatang.
Bahan bacaan
DPR |