![]() |
kawasan bebas dari kemiskinan |
Pada tahun 2035 IKN (Ibu Kota Nusantara) ditargetkan menjadi kawasan tanpa kemiskinan. Pemerintah melalui Otorita IKN telah merancang program percontohan untuk mencapai target ambisius tersebut dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat terutama di bidang pertanian terpadu seperti smart farming, urban farming, dan agroforestry. Program ini tidak hanya berorientasi pada produksi, tetapi juga peningkatan pendapatan keluarga secara jangka panjang dan pelatihan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja saat ini.
Otorita IKN juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas direktorat dan keterlibatan berbagai pihak untuk memastikan tidak ada warga yang tertinggal secara ekonomi di wilayah IKN, yang meliputi sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara dengan luas sekitar 252 ribu hektare.
Detail Program
Otorita IKN juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas direktorat dan keterlibatan berbagai pihak untuk memastikan tidak ada warga yang tertinggal secara ekonomi di wilayah IKN, yang meliputi sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara dengan luas sekitar 252 ribu hektare.
Detail Program
- Program percontohan tersebut memanfaatkan lahan milik desa dan lahan hak pengelolaan milik Otorita IKN untuk mendukung usaha pertanian terpadu.
- Fokus pemberdayaan diarahkan untuk memberikan masyarakat prasejahtera keterampilan dan akses ke pasar kerja yang kompetitif dan mandiri.
- Otorita IKN mengklaim pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur telah meningkat hingga 6,22% yang diharapkan menjadi modal menuju pengentasan kemiskinan di IKN.
- Sebuah pandangan ekonom yang menilai klaim nol kemiskinan ini tidak mudah dan pertumbuhan ekonomi belum tentu berkelanjutan setelah pembangunan fisik selesai, sehingga perlu adanya nilai tambah lain seperti hilirisasi industri lokal.
Peran Teknologi
Teknologi memegang peran sentral dalam upaya mencapai target nol kemiskinan di IKN. Beberapa peranan utamanya mencakup:
1. Pertanian Modern dan Smart Farming
Teknologi digunakan untuk meningkatkan produktivitas sektor pertanian melalui smart farming, urban farming, dan integrated farming. Ini melibatkan sensor, otomatisasi irigasi, pemantauan pertumbuhan tanaman secara digital, dan penggunaan data untuk memprediksi hasil panen, sehingga masyarakat prasejahtera bisa meningkatkan pendapatan dan efisiensi usaha tani mereka.
2. Smart City, Digitalisasi, dan Infrastruktur
IKN merangkul konsep smart city, menerapkan sistem transportasi cerdas (smart mobility) seperti kendaraan listrik, integrasi IoT pada transportasi umum, serta sistem tata kelola digital untuk layanan publik. Hal ini mempermudah akses warga ke pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan sehingga mempersempit kesenjangan digital dan ekonomi.
3. Pemanfaatan Data dan Geospasial
Teknologi informasi geospasial (GIS) membantu pemetaan sumber daya alam, perencanaan tata ruang, serta mitigasi risiko bencana. Data dan pemantauan real-time memungkinkan pengambilan keputusan berbasis bukti, menunjang distribusi bantuan yang tepat sasaran, dan mendukung usaha-usaha produktif masyarakat lokal.
4. Green Economy dan Energi Terbarukan
Teknologi smart grid memanfaatkan energi surya dan sumber energi terbarukan lain agar masyarakat memperoleh akses listrik yang berkelanjutan serta biaya produksi lebih rendah untuk usaha mereka. Ini menunjang industri hijau dan mendorong lapangan kerja baru yang ramah lingkungan.
5. Pendidikan, Pelatihan, dan Akses Internet
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) penting dalam menyediakan kesempatan pendidikan dan pelatihan digital bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Peningkatan indeks pembangunan TIK terbukti menurunkan tingkat kemiskinan Indonesia, dengan membuka akses ke pelatihan, pekerjaan daring, dan informasi pasar kerja.
6. Kolaborasi dengan Perusahaan Teknologi Dunia
Kerja sama dengan perusahaan seperti Cisco, Autodesk, dan ESRI mendukung digitalisasi infrastruktur, keamanan, perencanaan kota, optimalisasi pembangunan, dan pengembangan sistem data terpadu untuk pengelolaan kota dan sumber daya secara efisien.
Secara umum, teknologi di IKN diintegrasikan untuk:
sumber bacaan: ikncenter, kompas, cnn
Teknologi memegang peran sentral dalam upaya mencapai target nol kemiskinan di IKN. Beberapa peranan utamanya mencakup:
1. Pertanian Modern dan Smart Farming
Teknologi digunakan untuk meningkatkan produktivitas sektor pertanian melalui smart farming, urban farming, dan integrated farming. Ini melibatkan sensor, otomatisasi irigasi, pemantauan pertumbuhan tanaman secara digital, dan penggunaan data untuk memprediksi hasil panen, sehingga masyarakat prasejahtera bisa meningkatkan pendapatan dan efisiensi usaha tani mereka.
2. Smart City, Digitalisasi, dan Infrastruktur
IKN merangkul konsep smart city, menerapkan sistem transportasi cerdas (smart mobility) seperti kendaraan listrik, integrasi IoT pada transportasi umum, serta sistem tata kelola digital untuk layanan publik. Hal ini mempermudah akses warga ke pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan sehingga mempersempit kesenjangan digital dan ekonomi.
3. Pemanfaatan Data dan Geospasial
Teknologi informasi geospasial (GIS) membantu pemetaan sumber daya alam, perencanaan tata ruang, serta mitigasi risiko bencana. Data dan pemantauan real-time memungkinkan pengambilan keputusan berbasis bukti, menunjang distribusi bantuan yang tepat sasaran, dan mendukung usaha-usaha produktif masyarakat lokal.
4. Green Economy dan Energi Terbarukan
Teknologi smart grid memanfaatkan energi surya dan sumber energi terbarukan lain agar masyarakat memperoleh akses listrik yang berkelanjutan serta biaya produksi lebih rendah untuk usaha mereka. Ini menunjang industri hijau dan mendorong lapangan kerja baru yang ramah lingkungan.
5. Pendidikan, Pelatihan, dan Akses Internet
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) penting dalam menyediakan kesempatan pendidikan dan pelatihan digital bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Peningkatan indeks pembangunan TIK terbukti menurunkan tingkat kemiskinan Indonesia, dengan membuka akses ke pelatihan, pekerjaan daring, dan informasi pasar kerja.
6. Kolaborasi dengan Perusahaan Teknologi Dunia
Kerja sama dengan perusahaan seperti Cisco, Autodesk, dan ESRI mendukung digitalisasi infrastruktur, keamanan, perencanaan kota, optimalisasi pembangunan, dan pengembangan sistem data terpadu untuk pengelolaan kota dan sumber daya secara efisien.
Secara umum, teknologi di IKN diintegrasikan untuk:
- Pemberdayaan ekonomi masyarakat prasejahtera,
- Memperluas akses layanan publik dan pendidikan,
- Memodernisasi sektor pertanian dan industri lokal,
- Menurunkan biaya hidup serta memperkuat ekosistem inovasi,
- Menjamin efisiensi, keberlanjutan, dan ketahanan sosial-ekonomi sehingga dapat memperkecil atau menghapuskan kemiskinan secara berkelanjutan.
sumber bacaan: ikncenter, kompas, cnn
0 comments:
Post a Comment