Wednesday, August 20, 2025

Nafas Panjang Pak Bas

 

naf
nafas panjang

Jika kita membayangkan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) seperti lomba lari sprint, di mana semua orang tergopoh-gopoh mengejar garis finish, maka Anda mungkin sedang khawatir dengan berita-berita belakangan ini. Anggarannya dipatok jauh di bawah proposal, isu tentang komitmen Presiden Prabowo Subianto bisa muncul. Tapi, coba diubah perspektifnya. Bayangkan IKN ini bukan sprint, melainkan sebuah maraton, bahkan sebuah estafet antargenerasi. Dan di tengah hiruk-pikuk itu, pelarinya perlu tetap tenang, mengambil nafas panjang, dan memastikan langkahnya tetap stabil. Siapa yang mau mengambil peran kalem ini?

Anggaran Dipatok
Hingga Januari 2025, progres pembangunan IKN secara keseluruhan telah mencapai 68,6%, dengan 55 paket infrastruktur rampung. Pemindahan ASN pun sudah dimulai, dengan 1.200 ASN resmi berkantor di IKN sejak Juni 2025 . Lelang proyek tahap II juga sudah dijadwalkan pada Agustus 2025, menandakan kelanjutan pembangunan di kawasan inti pemerintahan. Optimisme bermunculan.

Otorita IKN mengusulkan kebutuhan anggaran sebesar Rp 21,1 triliun. Namun, dalam dokumen Nota Keuangan dan RAPBN 2026, pemerintah hanya menyetujui dan mematok anggaran sebesar Rp 6,26 triliun. Anggaran yang dipatok ini sepenuhnya dikelola oleh Otorita IKN, tanpa alokasi tambahan di kementerian atau lembaga lain. Rinciannya, sekitar Rp 5,7 triliun dialokasikan untuk pengembangan kawasan strategis, dan Rp 553 miliar untuk dukungan manajemen Otorita IKN. Permintaan tambahan anggaran sebesar Rp 16,13 triliun yang diajukan Pak Bas pun tidak dikabulkan. Angka ini jauh dari harapan dan kebutuhan yang diajukan oleh Pak Bas dan timnya.

Ketenangan di Tengah Badai
Pak Bas:
Mohon doanya saya telah ditugasi oleh Bapak Presiden dalam kurun waktu tidak lebih dari tiga tahun harus bisa menyelesaikan gedung-gedung DPR, MPR, MA, MK dan semuanya sehingga kita baru benar-benar bisa menjadi Ibu Kota Negara pada 2028


Kita semua memerlukan nafas panjang Pak Bas, yaitu napas yang sabar, konsistensi, dan visioner jangka panjang. Pada akhirnya, di balik semangat dan nafas panjang tersebut, terdapat keyakinan kuat bahwa IKN akan tetap terwujud. Pak Bas bukan hanya seorang yang pernah menjabat menteri, tetapi juga pemimpin proyek yang bertekad untuk memastikan visi Indonesia masa depan dapat menjadi kenyataan, satu langkah demi satu langkah, terlepas dari tantangan yang ada. Ia adalah insinyur yang berfokus pada pekerjaan, bukan pada drama di balik layar.

Di tengah tekanan anggaran yang dipatok jauh di bawah usulan awal, semangat dan nafas panjang Pak Bas menjadi jembatan penting yang menjaga harapan proyek IKN tetap hidup. Semua dinamika yang ada menjadi pengingat bahwa pembangunan IKN bukan sekadar persoalan teknis, melainkan juga soal keselarasan kebijakan dan komunikasi antar-pemangku kepentingan. Proyek IKN ibarat perjalanan panjang yang tak selalu mulus, tapi dengan keteguhan hati dan dukungan dari semua pihak, ia bisa menjadi simbol kemajuan besar Indonesia di masa depan. 

sumber bacaan: kompassuaradetik

0 comments:

Post a Comment