![]() |
konsumsi ikan |
Konsumsi ikan nasional Indonesia menunjukkan tren kenaikan selama beberapa tahun terakhir. Pada 2023, konsumsi ikan mencapai 57,91 kg/kapita/tahun, dan meningkat menjadi 58,91 kg/kapita/tahun pada 2024. Target nasional konsumsi ikan pada 2024 berada pada kisaran 58 kg/kapita/tahun, meskipun realisasi di beberapa tahun mengalami sedikit fluktuasi dan penurunan untuk asupan kalori dan protein dari ikan. Pada 2025, kebutuhan ikan Indonesia secara nasional diperkirakan sebesar 1,64 juta ton (pada saat Ramadan), sementara stok ikan yang disediakan pemerintah mencapai 2,09 juta ton. Ini menandakan ketersediaan ikan nasional sebenarnya melebihi kebutuhan konsumsi masyarakat.
Potensi di Kawasan IKN
Kawasan IKN di Kalimantan Timur memiliki potensi sumber daya perikanan yang cukup besar. Wilayah darat di area IKN mencakup 252.660 hektar dan wilayah perairan laut seluas 69.769 hektar di Kabupaten Kutai Kartanegara, termasuk zona pengembangan pesisir dan air tawar sebagai penyangga suplai ikan untuk IKN. Provinsi Kalimantan Timur secara keseluruhan memiliki produksi perikanan tangkap sebesar 182.946 ton pada 2023, naik dari tahun sebelumnya, dengan variasi produksi tertinggi di Kutai Kartanegara. Kabupaten Penajam Paser Utara juga diketahui memiliki potensi ikan tangkap untuk mendukung kebutuhan ikan di IKN.
Selain perikanan tangkap, potensi budidaya ikan air tawar di kawasan sekitar IKN sangat besar, terutama di Kalimantan Selatan (Kabupaten Hulu Sungai Utara) yang siap menjadi pemasok ikan air tawar, seperti ikan haruan/gabus dan betok/papuyu.
Perbandingan Dengan Konsumsi Nasional
Konsumsi ikan nasional Indonesia masih sangat dapat didukung oleh potensi produksi ikan di kawasan IKN dan Kalimantan Timur. Dengan pengembangan pelabuhan perikanan, budidaya, dan digitalisasi logistik yang sedang dilakukan di kawasan ini, IKN diproyeksikan tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan ikan masyarakat lokal namun juga menopang suplai regional dan nasional. Meskipun produksi perikanan di Kaltim belum sepenuhnya menyamai kebutuhan seluruh Indonesia, peran IKN dan kawasan sekitarnya sebagai penyangga logistik semakin kuat didorong oleh upaya peningkatan produksi dan infrastruktur distribusi.
sumber: katadata, goodstat, bps
Potensi di Kawasan IKN
Kawasan IKN di Kalimantan Timur memiliki potensi sumber daya perikanan yang cukup besar. Wilayah darat di area IKN mencakup 252.660 hektar dan wilayah perairan laut seluas 69.769 hektar di Kabupaten Kutai Kartanegara, termasuk zona pengembangan pesisir dan air tawar sebagai penyangga suplai ikan untuk IKN. Provinsi Kalimantan Timur secara keseluruhan memiliki produksi perikanan tangkap sebesar 182.946 ton pada 2023, naik dari tahun sebelumnya, dengan variasi produksi tertinggi di Kutai Kartanegara. Kabupaten Penajam Paser Utara juga diketahui memiliki potensi ikan tangkap untuk mendukung kebutuhan ikan di IKN.
Selain perikanan tangkap, potensi budidaya ikan air tawar di kawasan sekitar IKN sangat besar, terutama di Kalimantan Selatan (Kabupaten Hulu Sungai Utara) yang siap menjadi pemasok ikan air tawar, seperti ikan haruan/gabus dan betok/papuyu.
Perbandingan Dengan Konsumsi Nasional
Konsumsi ikan nasional Indonesia masih sangat dapat didukung oleh potensi produksi ikan di kawasan IKN dan Kalimantan Timur. Dengan pengembangan pelabuhan perikanan, budidaya, dan digitalisasi logistik yang sedang dilakukan di kawasan ini, IKN diproyeksikan tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan ikan masyarakat lokal namun juga menopang suplai regional dan nasional. Meskipun produksi perikanan di Kaltim belum sepenuhnya menyamai kebutuhan seluruh Indonesia, peran IKN dan kawasan sekitarnya sebagai penyangga logistik semakin kuat didorong oleh upaya peningkatan produksi dan infrastruktur distribusi.
sumber: katadata, goodstat, bps
0 comments:
Post a Comment