Saturday, August 2, 2025

Perbandingan Ancaman Polusi Udara Kota Besar dengan Kota IKN

 

pol
polusi jakarta
 

Polusi udara telah menjadi momok menakutkan bagi masyarakat perkotaan di Indonesia, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung. Ancaman ini bahkan telah memasuki fase kronis, di mana dampaknya tidak hanya terasa secara fisik, tetapi juga memengaruhi kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh. Di sisi lain, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur membawa harapan baru akan terciptanya lingkungan perkotaan yang sehat dan berkelanjutan.

Fase Kronis Polusi Udara di Kota Besar: Jakarta dan Bandung

Jakarta: Dari Darurat Menuju Fase Kronis
Jakarta, sebagai pusat pemerintahan dan ekonomi Indonesia, telah lama bergulat dengan masalah polusi udara. Menurut laporan Tempo, para aktivis lingkungan menilai bahwa polusi udara di Jakarta sudah masuk ke dalam fase kronis. Fase ini ditandai dengan tingginya konsentrasi polutan seperti PM2.5 dan NO2 yang terus-menerus melebihi ambang batas aman, serta paparan jangka panjang yang menyebabkan berbagai masalah kesehatan kronis pada masyarakat. 

Kondisi ini diperparah oleh tingginya jumlah kendaraan bermotor, aktivitas industri, dan pembangunan infrastruktur yang masif. Data terbaru menunjukkan bahwa Jakarta secara konsisten masuk dalam daftar kota dengan kualitas udara terburuk di Indonesia, bahkan dunia.

Bandung: Ancaman yang Tak Kalah Serius
Bandung, kota yang dikenal sebagai destinasi wisata dan pendidikan, kini juga menghadapi ancaman polusi udara yang serius. Pada 20 Mei 2025, Bandung tercatat sebagai salah satu kota dengan tingkat polusi udara lebih parah dibandingkan Jakarta. Geografi Bandung yang berada di cekungan memperparah akumulasi polutan, terutama pada musim kemarau.

Dampak Fase Kronis terhadap Kesehatan dan Kualitas Hidup
Fase kronis polusi udara di kota besar berdampak langsung pada kesehatan masyarakat. Gangguan pernapasan seperti asma, ISPA, hingga penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) menjadi semakin umum. Selain itu, risiko penyakit kardiovaskular, kanker paru, hingga gangguan kognitif dan mental juga meningkat . Kualitas hidup masyarakat menurun drastis, ditandai dengan meningkatnya biaya kesehatan, menurunnya produktivitas, dan berkurangnya kenyamanan hidup sehari-hari .

Kualitas Udara IKN: Harapan Baru di Tengah Ancaman Polusi

Data Terkini Kualitas Udara IKN dan Kalimantan Timur
Beralih ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur, situasinya sangat kontras dengan kota-kota besar di Jawa. Berdasarkan data terbaru, Indeks Kualitas Udara (AQI) di Kalimantan Timur berada pada angka 55 (kategori "Sedang"), dengan nilai terendah mencapai 36 (kategori "Baik") dan tertinggi 55 dalam 24 jam terakhir. Bahkan, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa kualitas udara di IKN sangat baik, dengan AQI hanya 6—jauh di bawah ambang batas polusi.

Mengapa Kualitas Udara IKN Lebih Baik?
Ada beberapa faktor utama yang membuat kualitas udara di IKN jauh lebih baik dibandingkan kota besar:

1. Minimnya Sumber Polusi: Jumlah kendaraan bermotor dan industri di Kalimantan Timur masih sangat terbatas dibandingkan Jakarta atau Bandung.
2. Dominasi Kawasan Hijau: IKN dirancang sebagai "forest city" dengan 65% wilayahnya merupakan zona lindung dan ruang terbuka hijau, yang berfungsi sebagai paru-paru kota .
3. Penerapan Teknologi dan Inovasi: IKN mengadopsi sistem pemantauan kualitas udara real-time, transportasi ramah lingkungan, dan penggunaan energi terbarukan seperti panel surya dan turbin angin .

Solusi dan Inovasi di IKN untuk Menjaga Kualitas Udara

Transportasi Ramah Lingkungan
IKN akan mengembangkan sistem transportasi umum berbasis listrik, seperti bus listrik dan kereta ringan, serta jalur sepeda yang terintegrasi. Langkah ini bertujuan untuk menekan emisi gas buang dari kendaraan bermotor .

Energi Terbarukan dan Bangunan Hijau
Penggunaan energi terbarukan dan penerapan bangunan hijau menjadi prioritas utama. Bangunan di IKN akan menggunakan material ramah lingkungan dan teknologi hemat energi, sehingga emisi karbon dapat ditekan secara signifikan  .

Smart City dan Manajemen Limbah
Konsep smart city diterapkan dengan memanfaatkan Internet of Things (IoT) untuk memantau dan mengelola konsumsi energi, air, dan limbah secara efisien. Sistem manajemen limbah yang baik juga akan mengurangi potensi pencemaran udara dari sampah  .

Kolaborasi dan Kebijakan Pemerintah
Pemerintah pusat dan daerah di Kalimantan Timur aktif melakukan uji emisi kendaraan, pemantauan kualitas udara, serta edukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan. Selain itu, Otorita IKN dan Kementerian Kesehatan juga membagikan ribuan masker untuk mencegah ISPA akibat polusi udara.

Dampak Kualitas Udara IKN terhadap Kualitas Hidup Masyarakat :

Kesehatan yang Lebih Baik
Dengan kualitas udara yang jauh lebih baik, masyarakat IKN diharapkan memiliki tingkat kesehatan yang lebih tinggi. Risiko penyakit pernapasan, kardiovaskular, dan kanker akibat polusi udara dapat ditekan seminimal mungkin .

Kualitas Hidup yang Meningkat
Lingkungan yang bersih dan sehat akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Produktivitas kerja meningkat, biaya kesehatan menurun, dan masyarakat dapat menikmati aktivitas luar ruang tanpa khawatir terhadap ancaman polusi .

Ekosistem yang Terjaga
Kawasan hijau yang luas di IKN tidak hanya bermanfaat bagi manusia, tetapi juga menjaga keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati. Hal ini menjadi modal penting untuk pembangunan berkelanjutan di masa depan .

Tantangan dan Catatan Kritis
Meskipun IKN saat ini memiliki kualitas udara yang sangat baik, tantangan tetap ada. Pertumbuhan penduduk, pembangunan infrastruktur, dan potensi peningkatan kendaraan bermotor harus diantisipasi dengan kebijakan yang tegas dan inovasi berkelanjutan. Pengalaman kota-kota besar yang kini masuk fase kronis harus menjadi pelajaran agar IKN tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Perbandingan antara kota besar seperti Jakarta dan Bandung yang telah masuk fase kronis polusi udara dengan IKN yang masih memiliki kualitas udara sangat baik menunjukkan pentingnya perencanaan kota yang berwawasan lingkungan. IKN menjadi harapan baru bagi Indonesia untuk membangun kota yang sehat, berkelanjutan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Namun, menjaga kualitas udara IKN agar tetap prima membutuhkan komitmen, inovasi, dan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat. Mari kita jadikan IKN sebagai contoh nyata bahwa kota modern bisa tumbuh tanpa harus mengorbankan kesehatan dan kualitas hidup warganya.

sumber: tempotribunnewswinnicode

0 comments:

Post a Comment